Lebih dari Sekadar Rasa Lemas! Begini Efek Gula Darah Turun

Gula darah adalah sumber energi utama tubuh kita. Ketika kadar gula darah turun terlalu rendah atau disebut hipoglikemia, tubuh bisa memberikan sinyal yang mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Namun, tahukah Anda bahwa efek gula darah turun tidak hanya sebatas rasa lemas? Artikel ini akan mengupas tuntas dampaknya, bahkan yang jarang dibicarakan, dan bagaimana Anda bisa menjaga keseimbangan gula darah dengan cara yang sehat.

efek gula darah turun

Apa Itu Hipoglikemia?

Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah Anda turun di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat tertentu.

Menurut data dari National Diabetes Statistics Report 2023, sekitar 20% pasien diabetes mengalami setidaknya satu episode hipoglikemia parah setiap tahunnya.

Gejala umum hipoglikemia meliputi:

  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Rasa lapar yang intens
  • Kebingungan atau sulit berkonsentrasi

Namun, ada efek lain yang sering diabaikan tetapi bisa berdampak besar pada tubuh Anda.

Efek yang Jarang Dibicarakan

1. Dampak pada Kesehatan Mental

Ketika kadar gula darah turun, otak tidak mendapatkan cukup glukosa untuk berfungsi optimal. Akibatnya, Anda bisa mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti merasa cemas tanpa alasan atau bahkan mengalami serangan panik. 

Sebuah studi dari Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa hipoglikemia kronis dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan hingga 30% pada pasien diabetes tipe 1.

Selain itu, hipoglikemia juga bisa memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan. Bayangkan Anda sedang berada di rapat penting, tetapi tiba-tiba merasa bingung dan tidak mampu fokus. Ini bukan hanya memengaruhi produktivitas, tetapi juga kepercayaan diri Anda.

2. Risiko Kecelakaan

Kadar gula darah yang rendah juga berhubungan dengan meningkatnya risiko kecelakaan. Saat tubuh kekurangan energi, koordinasi motorik dan respons refleks melambat.

Data dari American Journal of Medicine menunjukkan bahwa pengemudi dengan hipoglikemia memiliki risiko kecelakaan 3 kali lebih tinggi dibandingkan pengemudi dengan gula darah normal.

Jadi, jika Anda merasa gemetar atau pusing saat mengemudi, berhentilah sejenak dan konsumsi makanan ringan yang mengandung karbohidrat.

Cara Mengatasi dan Mencegah Hipoglikemia

Mengatasi hipoglikemia tidak cukup hanya dengan makan permen atau minum jus manis. Anda juga perlu memahami penyebabnya agar bisa mencegahnya di masa depan. Berikut ini tahapan pencegahan yang dapat anda lakukan:

  1. Pantau Gula Darah Secara Teratur
    Menggunakan glucometer untuk memeriksa kadar gula darah Anda dapat membantu mencegah episode hipoglikemia.
  2. Pilih Makanan yang Tepat
    Konsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti oatmeal, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Bahan-bahan ini tersedia di produk Amandia yang menyehatkan dan terjamin kualitasnya.
  3. Konsultasi dengan Dokter
    Jika Anda sering mengalami hipoglikemia, segera bicarakan dengan dokter Anda untuk menyesuaikan dosis obat atau pola makan Anda.

 

Kesimpulan

Efek gula darah turun lebih dari sekadar rasa lemas. Dari dampaknya pada kesehatan mental hingga risiko kecelakaan, hipoglikemia adalah kondisi serius yang perlu diwaspadai. Dengan menjaga pola makan yang sehat dan memantau gula darah secara teratur, Anda bisa mencegah dampak buruknya.

Apa langkah kecil yang bisa Anda ambil hari ini untuk menjaga keseimbangan gula darah? Mulailah dengan memilih bahan makanan berkualitas. Produk Amandia hadir untuk menyediakan bahan makanan sehat yang aman bagi penderita diabetes dan menyehatkan untuk semua. Jaga kesehatan Anda, karena hidup sehat adalah investasi terbaik!