Anak Sering Tantrum? Ini 5 Cara Efektif Membantu Mengaturnya

Tantrum pada anak adalah hal yang umum terjadi, terutama pada usia 1 hingga 5 tahun. Namun, ketika anak sering tantrum, orang tua sering kali merasa khawatir, bingung, bahkan frustasi. Apakah ini pertanda gangguan perilaku? Bagaimana cara mengatasi anak yang tantrumnya tak kunjung berkurang? Perlukah terapi?

Artikel ini akan membantu Ayah Bunda memahami lebih dalam tentang tantrum dan memberikan 5 cara efektif membantu anak mengelola emosinya secara sehat dan positif.

Apa Itu Tantrum?

Tantrum adalah ledakan emosi yang biasanya terjadi saat anak merasa frustrasi, marah, atau tidak mendapatkan keinginannya. Bentuknya bisa berupa:

  • Menangis kencang
  • Menjerit atau berteriak
  • Berguling di lantai
  • Memukul, menendang, atau melempar benda
  • Menahan napas

Tantrum paling sering terjadi pada anak usia 1–3 tahun, karena pada fase ini kemampuan bicara dan mengontrol emosi belum berkembang sepenuhnya. Mereka tahu apa yang diinginkan, tapi belum bisa mengungkapkannya secara verbal — akhirnya, emosi meledak dalam bentuk tantrum.

 


Apakah Normal Jika Anak Sering Tantrum?

Tantrum sesekali masih tergolong normal. Namun, jika anak:

  • Tantrum lebih dari 3–4 kali sehari
  • Durasi tantrum lebih dari 15 menit
  • Tantrum terjadi bahkan tanpa pemicu yang jelas
  • Tantrum disertai menyakiti diri sendiri atau orang lain
  • Sulit ditenangkan, bahkan oleh orang tua

Maka, kondisi ini perlu evaluasi lebih lanjut, karena bisa menjadi indikasi adanya masalah pada pengaturan emosi atau bahkan gangguan tumbuh kembang tertentu seperti ADHD, autisme, atau gangguan regulasi emosi.

 


5 Cara Efektif Membantu Anak Mengatur Tantrum

Berikut ini adalah strategi praktis dan ilmiah yang bisa diterapkan di rumah untuk membantu anak yang sering tantrum.

 


1. Kenali Pemicunya

Salah satu kunci mengatasi tantrum adalah mengidentifikasi penyebabnya. Umumnya, anak mengalami tantrum karena:

  • Lapar atau kelelahan
  • Ingin sesuatu tapi tidak mendapatkannya
  • Terlalu banyak stimulasi (kebisingan, keramaian)
  • Merasa tidak dipahami
  • Ingin perhatian orang tua

📌 Tips:
Buat catatan harian tentang waktu, tempat, dan pemicu tantrum. Dari situ, Ayah Bunda bisa mulai menghindari atau mengelola situasi yang memicu tantrum.

 


2. Tunjukkan Empati dan Tetap Tenang

Saat anak mengamuk, respon terbaik bukan dengan marah balik, tetapi menunjukkan empati dan menjaga ketenangan.

Contoh:

“Mama tahu kamu kesal karena tidak boleh main HP, tapi kamu harus istirahat dulu.”

Dengan begitu, anak merasa diakui emosinya, tapi tetap belajar batasan.

📌 Hindari kalimat seperti:
❌ “Sudah diam!”
❌ “Kamu ini nakal banget!”

Kata-kata tersebut justru bisa memperburuk kondisi emosional anak dan membuat tantrum lebih intens.

 


3. Latih Anak Mengenal dan Menyebut Emosi

Anak yang bisa menamai emosinya akan lebih mudah mengontrolnya.

Mulailah sejak dini dengan mengenalkan emosi lewat:

  • Buku cerita anak tentang perasaan
  • Kartu emosi (senang, sedih, marah, takut)
  • Mencontohkan: “Mama juga pernah marah, tapi mama tarik napas dulu.”

📌 Kegiatan tambahan:
Gunakan cermin untuk memperlihatkan ekspresi wajah dan tanyakan, “Kalau wajahmu begini, kamu sedang marah atau sedih?”

 


4. Ajarkan Teknik Mengatur Emosi (Coping Skills)

Anak perlu alternatif sehat untuk menyalurkan emosinya. Teknik berikut bisa dilatih secara rutin:

  • Menarik napas dalam dan menghembuskan perlahan
  • Menghitung sampai 10
  • Memeluk boneka atau bantal
  • Memukul punching pillow (bukan orang)
  • Menggambar ekspresi atau emosi
  • Mendengarkan musik tenang

📌 Buat “Calm Corner” di rumah, yaitu sudut khusus untuk anak menenangkan diri. Isi dengan mainan lembut, bantal, gambar emosi, dan musik.

 


5. Pertimbangkan Konsultasi Profesional

Jika tantrum anak terus berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat disarankan untuk konsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak.

AMG Clinic, salah satu pusat layanan tumbuh kembang anak terpercaya di Indonesia, menyediakan konsultasi psikologi dan terapi perilaku anak. Anak akan dievaluasi secara menyeluruh oleh psikolog dan terapis profesional untuk mengetahui:

  • Apakah tantrum masih dalam batas normal
  • Apakah ada gangguan sensori, bahasa, atau perilaku
  • Apakah anak membutuhkan terapi okupasi, terapi perilaku, atau terapi regulasi emosi

📍 Kunjungi AMG Clinic untuk info lokasi terdekat dan jadwal konsultasi.

 


Apakah Tantrum Bisa Dicegah?

Sebagian besar tantrum bisa dicegah dengan pola asuh yang konsisten dan penuh kasih. Tips berikut bisa jadi rutinitas positif di rumah:

✅ Buat jadwal makan dan tidur yang teratur
✅ Beri pilihan agar anak merasa diberi kendali (misal: “Kamu mau pakai baju merah atau biru?”)
✅ Puji perilaku positif: “Terima kasih sudah berbagi mainan ya.”
✅ Batasi screen time dan perbanyak waktu bermain fisik
✅ Libatkan anak dalam aktivitas keluarga agar merasa dihargai

 


Tantrum Bukan Tanda Anak Nakal

Banyak orang tua menganggap tantrum sebagai tanda kenakalan, padahal itu adalah bagian dari proses belajar mengelola emosi. Sama seperti orang dewasa yang kadang butuh menangis atau marah, anak-anak juga begitu — hanya saja mereka belum tahu cara yang tepat.

Justru dari tantrum inilah anak belajar:

  • Mengenali perasaan
  • Mencari bantuan saat emosi meluap
  • Membangun koneksi dengan orang tua

 


Kapan Harus Khawatir?

Hubungi profesional jika:

❗ Anak terus tantrum di atas usia 5 tahun
❗ Tantrum disertai kekerasan atau menyakiti diri
❗ Anak tidak bisa ditenangkan sama sekali
❗ Ada keterlambatan bicara atau tidak paham instruksi
❗ Tantrum mengganggu hubungan sosial dan aktivitas harian

Evaluasi lebih lanjut sangat disarankan untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.

 

Kesimpulan

Tantrum adalah bagian alami dari proses tumbuh kembang anak. Namun, tantrum yang terlalu sering dan intens perlu mendapat perhatian khusus. Ayah Bunda bisa mulai dengan mengenali pemicunya, menunjukkan empati, melatih pengelolaan emosi, dan memberikan stimulasi yang tepat.

Jika Ayah Bunda merasa sudah mencoba banyak cara namun belum berhasil, konsultasi ke ahli adalah langkah bijak. Kunjungi AMG Clinic Terapi Wicara Bogor, yang menyediakan layanan menyeluruh untuk mengatasi tantrum, keterlambatan bicara, hingga gangguan perilaku.

 


Siap mendampingi si kecil tumbuh jadi pribadi yang cerdas emosional dan penuh cinta? Mulailah dari pemahaman yang tepat dan tindakan sejak dini. 🌟