Meluncurkan sebuah produk baru memang menjadi momen yang paling ditunggu, baik bagi bisnis kecil maupun brand besar. Namun, antusiasme yang tinggi sering membuat proses launching berjalan terburu-buru. Alhasil, ada beberapa kesalahan fatal yang tanpa disadari justru menghambat penerimaan pasar. Karena itu, memahami kesalahan umum sejak awal dapat membantu Anda mempersiapkan strategi yang lebih matang dan terarah.
Sebelum Anda menyusun rencana pemasaran, penting untuk memahami bahwa launching produk bukan hanya soal mempublikasikan ke media sosial atau memasang iklan. Ada banyak faktor yang harus diperhitungkan, mulai dari riset audiens hingga strategi komunikasi yang tepat. Dengan mengetahui titik-titik krusial ini, Anda dapat menghindari jebakan yang sering terjadi pada banyak bisnis.

Daftar isi
1. Tidak Melakukan Riset Pasar Secara Menyeluruh
Kesalahan paling umum adalah meluncurkan produk tanpa riset pasar yang memadai. Banyak bisnis terlalu percaya diri bahwa produk mereka “pasti” laku, padahal pasar memiliki preferensi dan kebutuhan yang terus berubah. Tanpa riset yang baik, Anda bisa salah menargetkan audiens atau menawarkan fitur yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Dengan melakukan riset, Anda bisa memahami perilaku konsumen, tren kompetitor, hingga potensi permintaan. Informasi ini menjadi fondasi dalam menentukan positioning produk Anda agar lebih relevan dan tepat sasaran.
2. Tidak Membangun Antisipasi Sebelum Launching
Banyak bisnis hanya fokus pada hari H launching, padahal membangun antusiasme jauh lebih penting untuk menciptakan momentum. Kesalahan yang sering terjadi adalah baru mempromosikan produk ketika launching dimulai, sehingga audiens tidak memiliki waktu untuk mengenali manfaatnya lebih awal.
Strategi pemanasan seperti teaser, countdown, atau sneak peek dapat membantu menciptakan rasa penasaran. Dengan begitu, saat produk dirilis, orang sudah menunggu dan lebih siap untuk melakukan pembelian.
3. Pesan Marketing Tidak Konsisten
Ketidakkonsistenan pesan marketing sering membuat audiens bingung. Mulai dari tone of voice, visual branding, hingga manfaat utama produk, semua harus disampaikan dengan konsisten. Jika tidak, calon pelanggan akan kesulitan memahami apa yang sebenarnya Anda tawarkan.
Konsistensi ini diperlukan agar produk Anda lebih mudah diingat dan dipercaya. Selain itu, komunikasi yang rapi juga membantu membangun citra brand yang profesional dan meyakinkan.
4. Soft Launch yang Tidak Dimanfaatkan
Soft launch seharusnya menjadi fase penting untuk mengumpulkan insight sebelum rilis besar. Namun, banyak bisnis melewatkan tahap ini karena ingin cepat-cepat tampil di pasar. Padahal, umpan balik dari pengguna awal sangat membantu memperbaiki kekurangan.
Dengan memanfaatkan soft launch, Anda bisa menguji fitur, melihat respon pasar, dan memahami potensi perbaikan. Tahap ini akan meminimalisir risiko kegagalan ketika hari launching tiba.
5. Tidak Menyediakan Layanan dan Informasi yang Siap
Pada hari launching, lonjakan pertanyaan dan permintaan biasanya meningkat drastis. Sayangnya, banyak bisnis masih belum siap, terutama dari sisi customer support dan materi informasi. Akibatnya, konsumen merasa kurang mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan.
Untuk menghindari hal ini, pastikan tim support, FAQ, dan materi penjelasan tentang produk sudah lengkap. Dengan layanan yang responsif, pelanggan akan lebih percaya dan nyaman untuk melakukan pembelian.
Kesimpulan
Launching produk tidak hanya soal seberapa menarik produk tersebut, tetapi seberapa siap Anda menghadapi kebutuhan pasar dan ekspektasi pelanggan. Dengan menghindari lima kesalahan umum di atas, Anda dapat menyusun proses peluncuran yang lebih efektif dan berdampak. Setiap langkah yang dipersiapkan dengan baik akan membawa Anda lebih dekat pada keberhasilan.
Jika Anda ingin memaksimalkan strategi pemasaran bisnis dengan lebih optimal, Magenta siap membantu Anda menghadirkan solusi terbaik agar launching produk berjalan lebih terarah dan efektif.